JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Diusulkannya Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai Cawapres-nya Prabowo Subianto oleh Ijtima Ulama hasil rekomendasi GNPF, secara tegas ditolaknya.
UAS dengan lantang katakan didepan umat saat disela-sela ia berdakwah di Lapangan Pamedan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, yang acara ini dikemas dengan Tabligh Akbar.
“Saya bernasab, sampai mati jadi Ustadz,” sebutnya dengan lantang seiiring namanya direkomendasi oleh Ijtima Ulama.
Mendengar pernyataan UAS, umat yang hadir sontak riuh sembari bertakbir dan mengucapkan amin.
Pernyataannya itu, bukan tanpa alasan, UAS pun mengungkapkan soal nasabnya itu ternyata pesan sang datuk-nya.
“Saya harus sekolah Agama dan harus jadi ulama,” sebut UAS menirukan pesan datuk-nya.
Baca: Tabligh Akbar UAS di Tanjungpinang Dibanjiri Umat
UAS menceritakan, harapan datuk-nya itu bukan main-main. UAS sebut dua hektar kebun kelapa milik datuk-nya disiapkan untuk membiayai UAS sekolah sampai kepeguruan tinggi.
“Namun sampai diwaktu datuk saya wafat, kebunya juga mati. Tapi Allah beri rezeki ke saya. Saya dapat beasiswa untuk sekolah sampai dapatkan gelar saat ini,” tutur ustadz fenomenal ini.
Sebagaimana diketahui Ijtima Ulama GNPF merekomendasi dua nama untuk menjadi Cawapres-nya Prabowo untuk Pilpres 2019. Mereka ialah UAS dan Salim Segaf Aljufri. (Reski)