Besok Terapkan Lockdown, Ratusan Warga Lingga Tinggalkan Tanjungpinang
JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Pemkab Lingga memutuskan menerapkan Lockdown mulai 28 Maret 2020 hingga 14 hari kedepan guna mencegah penyebaran corona virus disease atau Covid-19.
Sehari jelang pemberlakuan tersebut, ratusan warga Lingga di Tanjungpinang meninggalkan Kota Gurindam melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura, Jumat (27/3/2020).
Ada tiga kapal yang melayani penumpang tersebut, yakni MV Dumai Ekspress 3 dengan tujuan Pancur saat itu mengangkut 132 penumpang.
Kemudian MV Lintas Kepri tujuan Daik Lingga mengangkut 180 penunpang dan MV Super Jet 7 tujuan Dabo Singkep mengangkut 168 penumpang.
Pantauan jurnalkepri.com, sejak pukul 09.30 WIB, penumpang sudah mulai memadati Pelabuhan SBP. Penumpang didominasi oleh mahasiswa, anak sekolah serta santri pondok pesantren yang memang bersekolah di luar Lingga.
Salah seorang penumpang, Amelia (22) mengatakan, dirinya pulang ke Lingga setelah mendengar kabar bahwa Pemkab akan melakukan sistem Lock Down. Sehingga dirinya mau tidak mau harus pulang.
“Begitu dapat kabar akan Lockdown, saya langsung pesan tiket pulang. Karena mau gimana lagi, disini kuliah libur, tidak ada kegiatan dan orang tua juga sudah suruh pulang. Mau tidak mau ya harus pulang.” ujar Amelia yang seorang mahasiswi.
Sistem Lock Down ini, dinilai Amelia cukup bagus, namun menurutnya perlu dievaluasi dan butuh waktu seminggu agar tidak ada lonjakan penumpang yang terjadi seperti hari ini.
“Lockdown sih bagus, tapi jangan mendadak begini. Kami juga bingung kalau mendadak. Seharusnya beri waktu satu minggu. Biar warga Lingga yang berada di luar kan bisa mempersiapkan diri untuk pulang. Kalau begini, ya saya cuma bawa barang berharga aja, baju tak bawa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pos KSOP Pelabuhan SBP Tanjungpinang, A Martawilaya mengatakan, terjadi lonjakan penumpang yang ingin ke Lingga.
Walaupun terjadinya kelonjakan penumpang, pihaknya tetap menjalankan kapal sesuai kapasitas yang ada.
“Memang hari ini ada kelonjakan, karena besok di Lingga sudah melakukan lockdown, maka itu hari ini kapal ke Lingga terakhir. Walaupun ada lonjakan, kapal jalan sesuai kapasitas penumpang, tidak ada tambah-tambah. Karena lockdown ini, banyak warga Lingga yang domisili di Batam yang ingin ke Lingga melalui Tanjungpinang,” ujar Marta.
Puluhan Penumpang Tidak Dapat Tiket
Marta mengakui, sekira puluhan penumpang tidak mendapatkan tiket, namun KSOP tidak bisa berbuat banyak soal penambahan armada ke Lingga.
Terkait kondisi ini, pihaknya hanya memfasilitasi, untuk penambahan tergantung dari operator kapal.
“Mungkin ada puluhan penumpang yang tidak mendapatkan tiket, memang kita tidak naikan ke kapal, karena kita jalankan sesuai kapasitas,” ujarnya.
“Untuk penambahan kapal saat ini belum ada. Karena, itu tergangung operator kapal. Kalau memang ramai sampai ratusan, kemungkinan akan ada tambahan kapal,” ujarnya lagi.
Salah seorang penumpang yang gagal berangkat, Adhe Mudhofar sangat kecewa dengan penerpan lockdown di Lingga yang dinilainya belum matang perencanaannya. Sehingga membuat beberapa warga yang tidak bisa pulang ke kampungnya.
“Kita kecewa karena ini belum matang perencanaannya. Kami berusaha untuk bisa pulang. Tapi terhambat tidak dapat tiket. Kita kasihan juga kawan-kawan yang mau pulang untuk berkumpul dengan keluarga menjadi terhambat,” keluhnya.
(Ihsan)
Editor: Reski Muralino