Hukrim

BNN: penyelundupan narkoba melalui perairan sumatera bagian timur paling rawan

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari, foto RMOL.co

JurnalKepri.com, Jakarta, – Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan perairan Sumatera bagian timur paling rawan aktifitas penyelundupan narkoba.

Kondisi itu seiring sudah sejumlah kasus penyelundupan narkoba yang berhasil diungkap BNN, diantaranya di wilayah Aceh, Riau sampai ke Kalimantan.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari mengatakan, sekira 80 persen narkoba masuk ke Indonesia melalui jalur laut.

“Kalau lihat tadi dari mulai Aceh, Medan, Riau sampai ke Kalbar dan Kaltim ini memang garis pantai kita yang sangat rawan. Karena itu kami dari BNN melibatkan seluruh instansi untuk mengantsipasi hal tersebut,” ujar Arman saat konferensi pers pengungkapan 4 kasus penyelundupan narkoba di Kantor BNN, Cawang, Jakarta, seperti dilansir Kumparan.com, Jumat (31/8/2018).

Selama bulan Agustus ini, lanjut Arman, BNN sudah mengungkap tiga dari empat kasus penyelundupan narkoba melalui laut. Dengan gunakan kapal motor, para bandar menepi ke pantai. Selanjutnya mereka pindahkan narkoba itu ke lain tempat.

Menurutnya, sejauh ini narkoba yang masuk berasal dari Malaysia. Dari itu BNN terus bekerja sama dengan Malaysia dalam pengungkapan sumber dari narkoba yang masuk ke Indonesia.

“Nah oleh karena itu kita berbicara berkoordinasi dengan pihak Malaysia, apakah sumber itu dari Malaysia sendiri atau Malaysia adalah daerah transit untuk masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko mengatakan, dari empat kasus narkoba yang diungkap terakhir ini ada ditiga lokasi. Dua kasus diungkap di Riau, sementara 2 lainnya diungkap masing-masing di Kalimantan Barat dan Aceh Timur.

Menurut Heru, kasus tersebut diungkap setelah melakukan penyelidikan sekitar satu bulan terakhir.

Dari pengungkapan 4 kasus itu, BNN berhasil menangkap total 21 tersangka dan menyita barang bukti berupa 114,9 kg sabu dan 30 ribu butir ekstasi. Heru merinci, sebanyak 4 tersangka diamankan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, 9 tersangka di Aceh Timur Tamiang, 3 tersangka di Kalimantan Barat, dan 4 tersangka di Kota Dumai, Riau. (Redaksi/Kumparan.com)

Related Articles

Back to top button