Tanjungpinang

Diduga Ada Pelajar Ngelem di Kawasan Hutan Lindung Tanjungpinang

Kaleng bekas lem ditemukan di kawasan hutan lindung, Tanjungpinang, Senin (2/3/2020), f-Ihsan/jurnalkepri.com

JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Kawasan Hutan Lindung, Kota Tanjungpinang ditemukan kantong dan kaleng bekas lem, yang diduga habis dikonsumsi atau ngelem oleh oknum siswa-siswa di daerah setempat.

Keterangan seorang warga disaat dijumpai di lokasi itu oleh sejumlah media mengatakan, beberapa waktu lalu ditemukan pelajar disalah satu SMA di Tanjungpinang melakukan ngelem secara terang-terangan.

“Ketika itu saya hendak berolahraga di kawasan hutan lindung dan menemukan pelajar tengah asyik ngelem seolah tidak ada rasa takut,” kata warga, Taufik, Senin (2/3/2020).

Taufik bahkan sempat menghampiri pelajat yang tengah asik ngelem di kawasan hutan lindung.

“Mereka masih menggunakan seragam sekolah, ketika ditanya salah satunya mengakui bahwa menghirup lem di dalam kantong plastik,” ujarnya lagi.

Diketahui darinya lagi, ternyata tidak hanya sebagai tempat ngelem, kawasan itu dijadikan tempat mojok bagi sejumlah pelajar.

“Saya dekati mereka langsung hidupkan motornya. Jam 2 tadi saya jumpanya. Seperti panik dia, pas saya dekati,” ungkapnya.

Kaleng bekas lem ditemukan di kawasan Hutan Lindung, Tanjungpinang, f-jurnalkepri.com

Hal senada juga dikatakan warga pemilik warung di area itu, Ilham. Ia mengatakan, setiap hari banyak anak sekolah masuk ke dalam Hutan Lindung. Namun dirinya tidak mengetahui apa yang dibuat anak tersebut.

“Setiap hari ada aja yang masuk. Banyak anak sekolah, mereka bolos masuk kesitu. Bukan anak sini (sekitar hutan lindung). Anak luar. Kita tahunya mereka cuma main main aja, berenang didalam kan ada sungai didalam,” ujarnya.

Diketahui darinya, pemuda Hutan Lindung bersiaga di pos penjagaan namun itu dilakukan pada malam harinya.

“Kalau malam, pemuda sini selalu jaga di pos, kalau ada yang mau masuk kita larang. Malahan ada yang kami pergoki lagi mesum didalam, tidak tahu mereka masuk dari mana. Intinya kalau malam kita bisa cegah, sedangkan siang tidak bisa,” katanya.

Sementara itu Kasatpol PP Gulkar Tanjungpinang, Hantoni mengatakan bahwa anggotanya sering melakukan patroli untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti itu.

“Kita sudah perintahkan anggota untuk patroli berkeliling. Namun itu tidak bisa kita saja. Ini butuh perhatian bersama. Warga setempat juga harus aktif dan peka terhadap lingkungan,” ujar Hantoni.

Hantoni mengakui bahwa akhir-akhir ini kenalakan dan pergaulan bebas remaja sering terjadi di beberapa lokasi. Namun dirinya tetap memantau lokasi-lokasi yang berpotensi sebagai tempat tongkrongan mereka.

“Ada laporan dari warga, seperti di sungai jang dan kuantan banyak anak-anak disitu sering bolos. Tapi kalau diluar jam sekolah ini sudah menjadi tanggung jawab kita bersama, Jadi sama-sama kita pantau anak-anak kita ini,” katanya.

Ia mengajak peran aktif orang tua dalam mengawasi pergaulan anaknya.

“Orang tua harus lebih aktif untuk mengawasi anaknya. Kalau anaknya ketangkap sama kita, kita akan berikan tindakan terhadap anak tersebut. Ya kita berikan berupa pembinaan sesuai Perda. Dalam hal ini kita berharap peran orang tua lebih lagi dalam mengawasi anaknya,” demikian katanya.

(Ihsan)

Editor: Reski Muralino

Related Articles

Back to top button