Hujan Masih Landa Tanjungpinang, Warga Takut Longsor Susulan
JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Rumah warga terdampak korban tanah longsor maupun yang tidak, merasa takut terjadi longsor susulan di kawasan kampung Mekar Baru, jalan Cendrawasih, Tanjungpinang Timur.
Ketakutan itu muncul ketika hujan masih melanda Kota Tanjungpinang pasca musibah hingga hari ini, Jumat (8/1/2021).
“Jelaslah kami masih merasa cemas dan khawatir bila hujan kembali mengguyur Kota Tanjungpinang, kami takutkan terjadi longsor susulan,” ucap Eko Nurcahyo salah seorang korban longsor di Kampung Mekar Baru.
Eko sedih, kondisi rumahnya sebagian hancur akibat tanah longsor. Sayangnya hingga kini belum ada aksi yang dilakukan pihak-pihak terkait guna penanggulangan hingga perbaikan.
“Kami tak taulah gimana kejelasannya ini, kenapa sampai sekarang belum ada juga yang dikerjakan oleh pihak berwenang untuk menindaklanjuti musibah ini, kami takutkan akan berimbas ke rumah lain longsor ini, melihat hujan masih melanda Tanjungpinang, apalagi bila hujan lebat,” ujarnya.
Ia bersama warga yang rumahnya kena longsor, sangat berharap pemerintah setempat segera ditanggapi.
“Kami sebagian masyarakat juga bersedia bila perbaikan ini dilakukan secara bergotong-royong. Kami bingung bagaimana nasib kami para korban, entahlah tak tau kami,” keluhnya.
Warga lainnya di kawasan tersebut, Raja Apriyansyah juga merasa cemas, potensi longsor susulan bakal ada, terlebih disaat hujan masih mengguyur, karena rumahnya tepat berada dibawah tebing (batu miring) yang alami longsor.
“Rumah saya tak kena longsor, rumah tetangga sebelah yang kena, tapi dengan kondisi cuaca yang masih hujan gini dan belum ada aksi dari pihak berwenang untuk menindaklanjuti musibah longsor ini, sudah jelas timbul kecemasan di keluarga yang takutnya longsor susulan terjadi dan menimpa rumah saya,” ujarnya seraya sebutkan kerusakan akibat longsor kemarin saja hingga hari ini belum diperbaiki.
Ia mengingkan gerak cepat, sigap dari pemerintah setempat, baik dari sisi penanggulangan hingga perbaikan pasca longsor.
“Sebaiknya berjalan dengan cepat sigap dan tepat. Cepat dalam proses tindakan, sigap dalam mengambil keputusan, dan tepat dalam sistem penerapan pembangunan (perbaikan) batu miring,” ujarnya berharap.
(Richo/Ajho)