Informasi Sementara, Warga Tanjungpinang tidak ada Kuliah di Wuhan
JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Sejauh ini informasi sementara yang dihimpun jurnalkepri.com, mahasiswa asal Kota Tanjungpinang tidak ada yang kuliah di perguruan tinggi di Wuhan, China.
Wuhan, China merupakan wilayah yang terindikasi munculnya virus corona, dalam peritiwa yang menjadi perhatian global ini untuk korban jiwa pun telah berjatuhan di sejumlah daerah di Negara tersebut.
Kepala Disdik Kota Tanjungpinang, Atmadinata mengatakan, pihaknya tidak memiliki data terkait warga setempat yang berkuliah di perguruan tinggi di Wuhan, China.
“Kita tidak ada datanya (warga Tanjungpinang yang kuliah di perguruan tinggi di Wuhan),” ujar Atmadinata dikonfirmasi jurnalkepri.com.
Guna mencari kepastian ada tidaknya warga asal Tanjungpinang kuliah di Wuhan, Atmadinata pun menanyakan hal itu ke Dinas Kependudukan setempat.
“Saya sudah tanyakan, tidak ada yang punya data tersebut,” timpalnya kemudian.
Soal pendataan terkait warga asal Tanjungpinang yang berkuliah di luar negeri, khususnya saat ini di Wuhan, China, Ia mengatakan tidak ada aturannya harus melapor lebih dulu ke pihaknya.
“(Terkait hal itu), kalau ke Disdik Tanjungpinang tidak ada ketentuannya,” ujarnya pula.
Baca juga: Tinjau Pelabuhan Internasional, Syahrul: Tanjungpinang masih aman dari virus corona
Baca juga: Bobby Jayanto tak Sepakat dengan Syahrul: Sebaiknya Dilarang Wisman China Datang
Hal senada juga dikatakan Dewan Kehormatan Persatuan Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Kota Tanjungpinang, Bobby Jayanto. Ia mengatakan, mahasiswa asal Tanjungpinang tidak ada kuliah di Wuhan, China.
“Kalau di Beijing, China ada 4 orang, tak masalah mereka di sana, aman-aman aja di sana,” ujar Bobby kepada jurnalkepri.com.
Sebagaiman dilansir dari medcom.id pada Selasa (28/1/2020), Perguruan tinggi di Wuhan, Tiongkok menetapkan kebijakan untuk memperpanjang masa libur mahasiswanya hingga situasi pascawabah corona kembali kondusif.
Saat ini rata-rata mahasiswa Indonesia yang kuliah di perguruan tinggi di Wuhan tinggal di asrama kampus dan selalu dalam pantauan pihak kampus.
“Mahasiswa tinggal di (asrama) kampus juga aman. Karena setiap kampus menerapkan standar keamanan yang baik. Jadi misalkan mereka habis keluar beli makan, itu langsung diperiksa dulu suhu tubuhnya, sebelum keluar juga diimbau menggunakan masker. Jadi sebenarnya di kampus-kampus itu lebih aman untuk mereka tinggal,” kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di Beijing, Yaya Sutarya dalam keterangan tertulis di, Selasa, 28 Januari 2020.
Yaya menambahkan, saat ini persediaan logistik untuk WNI di wilayah yang terisolasi masih mencukupi hingga 5-7 hari ke depan. Per 28 Januari 2020, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah menyalurkan bahan logistik kepada WNI yang berada di Wuhan.
(Reski)
Editor: Reski Muralino
Sumber: medcom.id