Korban Meninggal Sudah Capai 429 Jiwa, 1.485 Luka-luka
JurnalKepri.com, Jakarta, – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus menghimpun data untuk korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB sudah mencapai sebanyak 429 jiwa, sedangkan luka-luka 1.485 orang.
“Total 429 orang meninggal dunia dan kemungkinan bisa bertambah, dampak paling parah di Pandeglang Banten,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di BNPB di Jakarta, seperti dilansir Antaranews.com, Selasa siang tadi.
Pihaknya juga mencatat, untuk korban yang masih dilakukan pencarian sebanyak 154 jiwa. Sedangkan yang mengungsi tercatat sebanyak 16.082 orang.
Ia mengatakan, tsunami tersebut berdampak pada lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.
Dari lima kabupaten tersebut, dampak terparah dialami Kabupaten Pandeglang tercatat 290 orang meninggal, 1,143 orang luka-luka, 77 hilang dan 14.395 mengungsi.
Kemudian, di Kabupaten Lampung Selatan dimana korban jiwa mencapai 108 orang meninggal, 279 luka-luka, 9 orang hilang dan 1.373 orang mengungsi.
Sedangkan di Kabupaten Serang tercatat 29 orang meninggal, 62 luka-luka, 68 hilang dan 83 orang mengungsi, di Pesawaran satu korban jiwa, satu luka-luka dan 231 mengungsi. Sedangkan di Tanggamus terdata satu orang meninggal.
Untuk itu masa tanggap darurat diberlakukan selama 14 hari untuk Kabupaten Pandeglang yaitu sejak 22 Desember 2018 hingga 4 Januari 2019. Sementara untuk Lampung Selatan masa tanggap darurat selama tujuh hari sejak 23 hingga 29 Desember 2018.
“Kemungkinan nanti bisa diperpanjang disesuaikan kondisi lapangan,” ujarnya lagi.
Tsunami Selat Sunda ini, ditetapkan sebagai bencana kabupaten karena pemerintah daerah masih sanggup menangani didampingi oleh pemerintah pusat. (Redaksi)
Sumber: Antaranews.com