May Day 2020, SPSI Reformasi Tanjungpinang Tidak Gelar Aksi
JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Ditengah wabah Covid-19 yang melanda saat ini, peringatan May Day tahun 2020 untuk buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Reformasi Cabang Kota Tanjungpinang tidak menggelar aksi.
Ketua SPSI Reformasi cabang Tanjungpinang Cholderia Sitinjak mengungkapkan, peringatan hari buruh (May Day) 2020 tidak akan membuat acara maupun aksi seperti tahun sebelumnya.
Hal ini, kata Cholderia, didasari dengan keluarnya maklumat Kapolri No. Mak/2/III/2020 tgl 19 Maret 2020 bahwa tidak boleh mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak baik ditempat umum maupun di dalam ruangan.
Kemudian Keputusan Bersama Mendagri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian Anggaran dlm rangka penanganan COVID 19 dan SE Walikota Tpi Nomor 443.1/601/1.2.01/2020 tentang Percepatan Penyesuaian Belanja Daerah dlm rangka penanganan Covid-19 yang berdampak pada Anggaran Perayaan Hari Buruh (Mayday) 2020 di Kota Tanjungpinang pada tanggal 1 Mei 2020.
“Dan sampai dengan saat ini belum ada petunjuk teknis dari pusat, dengan ini kami sampaikan bahwa kegiatan tersebut ditiadakan,” jelas Cholderia dalam pesan singkatnya kepada jurnalkepri.com, Kamis (30/1/2020).
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, kata Cholderia banyak pengusaha yang memberhentikan pekerja, baik dengan cara merumahkan maupun di PHK.
“Pengusaha pada stres tak bisa berbuat banyak,” ujarnya.
Sementara itu, Rian salah satu pekerja di salah satu perusahaan pelayaran, berharap dengan hari buruh tahun ini, perekonomian kembali membaik pasca Pandemi Covid-19.
“Untuk tahun ini ya cepat selesailah Covid-19 ini. Habis kita semuabanyak yang dirumahkan dan di PHK, kita yang kebingungan. Sedangkan perusahan tidak ada pendapatan, kapal tak jalan,” ujar Rian.
Rian juga mengungkan jika selama Pandemi Covid-19 ini, dirinya lebih banyak dirumah sambil memutar otaknya untuk mencari kegiatan yang bisa menghasilkan uang.
“Ya sekarang dirumah ajalah. Kadang pergi mancing cari ikan. Kalau dapat banyak dijual buat nambah nambah uang. Lumayan buat nutup keuangan. Apalagi pas dirumahkan ni, gaji tak jalan bang,” demikian katanya.
(Ihsan)
Editor: Reski Muralino