JurnalKepri.com, Bintan, – Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia mendukung penuh terkait penataan kawasan di Pulau Bintan, Provinsi Kepri.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Sofyan Djalil mengatakan akan membawa konsep terkait penataan itu ke meja Presiden dan meminta agar pihak Provinsi Kepri, Pemkab Bintan dan Pemko Tanjungpinang mengintegrasikan terkait Tata Ruang Daerah.
“Kita sudah mendengarkan visi seorang designer kota yang ternama, dengan pandangan yang berkompeten di bidangnya; area ini akan menjadi luar biasa kedepannya dan akan kita dukung penuh,” katanya saat memimpin Rapat Pengembangan Pulau Bintan di Ruang Rapat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (11/1).
Dalamrapat tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia mengundang Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Bintan serta Kota Tanjungpinang dalam konsep pengembangan Pulau Bintan kedepan, dengan melibatkan Konsultan Internasional Berpengalaman Alfonso Vegara, Ph.d dari Fondacio Metropoli Madrid.
Dalam pemaparannya, Alfonso Vegara, Ph.d menerangkan bahwa Pulau Bintan merupakan ” The Blue Diamond ” karena memiliki lokasi yang strategis dengan berdekatan dengan Negara Singapura dan Malaysia.
Dirinya memaparkan terkait perancangan pembangunan dan perkembangan dari segala aspek yang ada di Pulau Bintan hingga dengan tidak mengesampingkan pemeliharaan lingkungan hidup semula jadi.
Pengembangan Pulau Bintan harus dibangun dengan konsep yang baik. Kedepannya Bintan akan menjadi ” The Blue Diamond ” di Indonesia.
“Beberapa aspek mengatakan bahwa kedepannya Negara Singapura dan Malaysia sangat membutuhkan Pulau Bintan. Karena Bintan didukung dengan Sumber Daya Alam yang sangat melimpah,” ujarnya mengagumi.
Sementara itu, Bupati Bintan, Apri Sujadi engatakan dirinya sangat mengapresiasi perhatian dari Pemerintah Pusat terkait pengembangan Pulau Bintan khususnya di Daerah Kabupaten Bintan.
Dalam pertemuan tersebut, dirinya juga secara khusus meminta agar Pemerintah Pusat memperhatikan keberadaan beberapa proyek pembangunan yang ada di Kabupaten Bintan, khususnya keberadaan Pembangunan DAM dan Waduk.
“Kita sangat mengapresiasi Pemerintah Pusat terkait dukungan itu. Saat ini kita hanya menginginkan agar kajian tekhnis beberapa pembangunan pusat seperti DAM dan waduk yang ada di Kabupaten Bintan, bisa diketahui secara lebih terperinci agar nantinya masyarakat bisa menerima informasi yang jelas terhadap dampak lingkungannya,” katanya.
Selain hal tersebut, dirinya juga meminta agar Pemerintah Pusat dapat merevisi dan memperhatikan beberapa perijinan yang menghambat terkait perkembangan investasi di Kabupaten Bintan.
Karena diketahui, bahwa Kabupaten Bintan masih memiliki beberapa lahan dengan status Hutan dan juga Kawasan Manggrove.
Namun dirinya juga menjelaskan bahwa secara keseluruhan, saat ini perkembangan pembangunan Kabupaten Bintan sudah sesuai dengan apa yang dipaparkan oleh Konsultan Internasional Fondacio Metropoli Madrid Alvonso Vegara, Ph.d.
“Saat ini, kita meminta agar beberapa regulasi yang menghambat investasi di Kabupaten Bintan untuk segera ditinjau kembali. Kita menginginkan agar Konsep Pembangunan di Pulau Bali, bisa juga diterapkan di Bintan,” ujarnya.
Meski demikian, secara keseluruhan bahwa Pembangunan di Kabupaten Bintan sudah berjalan dan sesuai dengan konsep pak Alvonso Vegara, Ph.d, dimana beberapa kawasan strategis seperti Pembangunan Bandara di Busung, serta Pembangunan Jembatan di Pengujan.
“Dalam pemaparan konsep tadi dalam beberapa tahun ini, akan kita realisasikan,” katanya lagi.
Hadir pada kesempatan tersebut Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Sekda Prov Kepri TS Arif Fadillah, Pimpinan DPRD Kabupaten Bintan, beserta jajaran-jajarannya. (Red/Humas)