Pemerintah Ancam Cabut Izin dan Pidanakan Apotek Jual Masker Mahal
JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Pemprov Kepri melalui Disperdagin mengancam bakal mencabut izin dan mempidanakan apotek yang menjual masker dengan harga mahal bahkan suka-suka.
Terlebih permintaan akan masker meningkat disaat mewabahnya virus corona saat ini.
Kepala Disperdagin Pemprov Kepri Burhanuddin saat lakukan Sidak ke Apotek mengatakan, kondisi saat ini jangan dijadikan aji mumpung ke oknum apotek untuk menjual masker dengan harga mahal, sehingga masyarakat menjadi korbannya.
“Kita mengecam kalau ada yang menaikkan harga suka-suka. Kalau ketemu, kita langsung tindak dan akan kita pidanakan lalu izin Apoteknya kita cabut. Karena kita tidak ingin masyarakat yang menjadi korban,” ujar Burhanuddin, Selasa (3/3/2020).
Sidak yang juga diikuti oleh Disperdagin Kota Tanjungpinang ini mendatangi apotek Kimia Farma.
Dari pantauan dibeberapa Apotek milik Kimia Farma memang harga masker cukup naik, namun tidak signifikan.
“Masker harganya mulai dari Rp 2.000 ribu hingga Rp 2.500 ribu per pcs. Sedangkan per boks, kami menjual sekitar Rp 270.000 Ribu. Namun, kami tidak menjual per books, masing masing pelanggan kami batasi hanya beberapa pcs,” ujar Manager Bisnis Kimiar Farma Area Tanjungpinang Bintan, Deni Firmansyah.
Alasan masker tersebut sedikit mahal, ia mengatakan bahwa ada beberapa masker yang dari distributor di Batam yang habis, sehingga pihaknya terpaksa membeli masker dari pihak ketiga yang berada di luar Kepri.
“Kami biasanya ambil dari distributor di Batam, namun disana stok juga menipis. Sehingga kami berinisiatif untuk menjaga ketersediaan masker dengan mendatangkan dari luar Kepri. Seperti dari beberapa wilayah Sumatera dan pulau Jawa,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya tetap ingin menjaga ketersediaan masker agar tidak sampai kosong.
“Kalau untuk masalah harga jualnya kami belakangan, intinya kami ingin menjaga ketersediaan masker dulu,” Ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa untuk harga jual masker tidak ada Harga Eceran Tertinggi (HET), melainkan ikut harga musimannya.
“Tidak ada HET, tapi dilihat dari tingkat pembeliannya atau ketersediaan stok,” ujarnya.
Dilanjutkannya, bahwa Kimia Farma hingga kini mempunyai stok 20 boks masker, yang tersebar di 15 cabangnya diseluruh Tanjungpinang dan Bintan.
“Sekarang kami punya stok 20 boks masker yang tersebar di 15 apotek kami di Tanjungpinang dan Bintan. Ini belum cukup, makanya tadi kami pesan masker dari luar,” kata dia.
(Ihsan)
Editor: Reski Muralino