Puluhan Guru Reaktif, Belajar Tatap Muka di Sekolah Ditunda
JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan menunda proses belajar tatap muka di sekolah yang sebelumnya pada 18 Januari 2021 ini dimulai secara bertahap disejumlah SD dan SMP di daerah itu.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Muhammad Yasir menjelaskan, dikarenakan terdapat 27 tenaga pendidik (guru) reaktif pada rapid test, proses pembelajaran tatap muka terpaksa ditunda.
“Tenaga pendidik ada yang reaktif (Covid-19) jadi proses belajar di sekolah ditunda dan selain itu penundaan ini berdasarkan masukan dari para Kepala Sekolah SD dan SMP,” ujarnya, Senin (18/1/2021).
Salah satu syarat untuk membuka proses belajar tatap muka di sekolah tenaga pendidik serta pengawas sekolah harus menjalani rapid tes.
Pihaknya telah melaksanakan rapid test kepada tenaga pendidik dan pengawasan sekolah pada 12-15 Januari lalu, dan yang mengikuti 241 orang dengan hasil 27 orang dinyatakan reaktif.
“Berdasarkan hasil rapid tes itulah beberapa kepala sekolah dan guru meminta belajar di sekolah untuk ditunda. Dan sementara untuk hasil swab 27 orang tersebut hingga saat ini belum kita terima,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Tanjungpinang Rahma menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang pembelajaran tatap muka semester genap tahun ajaran 2020/2021 disatuan pendidikan pada masa kebiasaan baru di daerah itu.
Dalam SE Wali Kota Tanjungpinang nomor 422.1/1830/5.3.01/2020 belajar tatap muka SD dan SMP dimulai 18 Januari 2021. Dan tidak semua sekolah menjalankannya.
Sementara, soal penundaan belajar tatap muka di sekolah sebelumnya juga telah disarankan oleh anggota DPRD Kepri Dapil Kota Tanjungpinang Bobby Jayanto.
Menurut Bobby, sebelum dibuka belajar di sekolah lagi di masa kebiasaan baru saat ini, soal menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) harus dipastikan siap terlebih dahulu oleh pihak sekolahnya.
“Sekolah akan dibuka belajar tatap muka sebaiknya di tunda dulu. Apakah pihak sekolah telah siap Prokes-nya? Kedisplinan terhadap anak harus ketat sekali,” ujarnya kepada jurnalkepri.com, Jumat (8/1/2021), seraya katakan apakah seluruh orang tua murid setuju.
Terlebih, menurut pengamatan Ketua Komisi I DPRD Kepri ini, tim gugus tugas Covid-19 daerah setempat dalam upaya penanganan pencegahan belum maksimal.
“Saya belum melihat pencegahan penyebaran virus covid-19 dengan baik di pintu masuk, baik darat maupun laut yang dilakukan tim gugus tugas, karena tiap hari masih aja ada pasien positif dilaporkan,” ujarnya lagi.
(Richo/Ajho)