Tanjungpinang

Sepi Pembeli, Pedagang Turunkan Harga Ikan

Pasar ikan KUD Tanjungpinang, Sabtu (7/3/2020), f-Ihsan/jurnalkepri.com

JurnalKepri.com, Tanjungpinang, – Pedagang ikan di Pasar KUD Tanjungpinang mengeluhkan sepinya pembeli belakangan ini, untuk menyiasati itu harga sejumlah ikan pun diturunkan.

Pedagang Ikan di pasar KUD Tanjupinang, Ruslan mengatakan, dengan sepinya pembeli, terpaksa dirinya dan beberapa pedagang menurunkan harga ikan walaupun harus merugi sedikit.

“Sekarang ikan tersedia, pembeli sepi. Paling ramainya pas Sabtu dan Minggu. Hari-hari biasa tak ramai. Kalau sebelum tahun 2020 ramai yang beli,” ujarnya, Sabtu (7/3/2020).

Ruslan mengatakan, sejauh ini stok ikan masih cukup, ia mengambilnya dari daerah Kijang dan Berakit, Bintan.

“Biasanya tak cukup karena masyarakat sekarang gemar makan ikan. Karena tak cukup, makanya kami ambil ikan juga dari Tarempa dan Ranai agar kebutuhan ikan tersedia. Tapi sekarang dari Ranai dan Tarempa sudah lama tak masuk karena angin kuat,” ujarnya lagi.

Diungkapkannya, pasokan dari Ranai dan Tarempa terhenti, karena gelombang laut di daerah setempat tidak menentu. Hal ini membuat nelayan takut untuk melaut.

“Karena angin kuat dari akhir Januari cuaca tak menentu. Jadi nelayan tak berani melaut,” Ujar Ruslan.

Dikatakannya, untuk ikan Tongkol sebelumnya ia menjual Rp 25 ribu/kg kini turun menjadi Rp 15 ribu/kg. Ikan Kaci Rp 45 ribu/kg kini turun menjadi Rp 30 ribu/kg. Ikan Selar sebelumnya Rp 65 ribu/kg kini ia menjual Rp 50 ribu/Kg. Sedangkan ikan Benggol harganya tetap Rp 20 ribu/Kg.

“Hancur bang harga yang kita jual. Sebenarnya ikan tu ada, tapi nelayan (Natuna dan Ranai) tak berani melaut karena cuaca suka berubah. Paling melaut pun beberapa nelayan aja, itu dekat-dekat ga berani jauh,” ujarnya.

Sama halnya dengan pedagang Udang, Wahyu (32). Dia terpaksa banting harga agar barang dagangannya cepat laku, sehingga udang dan sotong yang ia jual tidak membusuk.

“Kita ya terpaksa jualnya turunkan harga walaupun rugi. Kalau tak begitu, ya tak akan ada yang beli. Kalau disimpan lama lama akan busuk,” keluhnya.

Untuk harga yang ia jual, sebelumnya Udang dari kisaran Rp 130 ribu/kg s/d Rp 105 ribu/kg menjadi Rp 100 ribu/kg hingga Rp 80 ribu/kg.

“Itu udangnya tergantung kualitas juga. Ada beberapa macam udang yang kita jual. Kita harap kondisi ini cepat berakhir sehingga masyarakat banyak yang membeli,” katanya.

(Ihsan)

Editor: Reski Muralino

Related Articles

Back to top button